Selasa, 05 April 2011

pemupukan kelapa sawit


I. PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang
         Kelapa Sawit ( Elaeis guineensis Jacq ) dewasa ini merupakan salah satu tanaman industri yang sangat penting. Minyak kelapa sawit merupakan salah satu bahan baku bagi industri margarin, minyak goreng, sabun dan industri lainnya. Tanaman ini juga merupakan tanaman penghasil minyak nabati tertinggi per satuan luas lahan dibandingkan tanaman penghasil minyak lainnya, seperti kelapa, kacang tanah, kacang kedelai, dan bunga matahari, sehingga dalam pembudidayannya harus dilakukan dengan sangat intensif agar mencapai kualitas dan kuantitas buah yang maksimal untuk menghasilkan minyak yang bermutu  ( Fauzi, 2002 ).
         Untuk dapat menghasilkan kualitas dan kuntitas minyak kelapa sawit yang bermutu harus dilakukan beberapa usaha salah satu diantaranya yaitu dengan menanam varietas unggul. Namun varietas unggul biasanya rakus akan unsur hara, jika varietas unggul digunakan secara berkeseimbangan maka akan terjadi pengurasan unsur hara yang ada didalam tanah, sehingga unsur hara menjadi berkurang. Kondisi ini dapat dicegah atau diperbaiki dengan menambahkan unsur hara ke dalam tanah dengan melaksanakan pemupukan.
         Lebih lanjut Fauzi ( 2002 ), menyatakan kekurangan atau defisiensi unsur hara dapat diketahui dari gejala-gejala yang tampak pada tanaman. Defisiensi unsur hara dapat menurunkan produktivitas tanaman bahkan bisa menyebabkan kematian tanaman. Pemberian pupuk pada tanaman harus memperhatikan beberapa hal diantaranya waktu pemberian pupuk, dosis pupuk cara pemberian pupuk dan penempatan pupuk yang benar.
         Menurut Novizan ( 2002 ), ada 16 unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman untuk menunjang kehidupannya, tiga diantaranya disarap melalui udara yaitu Karbon (C), Oksigen (O) dan Hidrogen (H) dan 13 unsur hara yang lainya diserap tanaman melalui tanah yaitu Netrogen (N), Phospor (P), Kalium (K), kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Sulfur (S), Besi (Fe), Mangan (Mn), Boron (B), Seng (Zn), Tembaga (Cu), Molibdenum (Mo), dan Khrol (Cl). Ketiga belas unsur hara mineral tersebut disebut unsur hara. Ketiga belas unsur hara tersebut dapat digolongkan menjadi dua bagian yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro. Unsur hara makro terdiri dari unsur N, P, K, Ca, Mg, dan S. Sedangkan unsur hara mikro terdiri dari unsur Zn, Fe, Cu, B, Mn, Mo, dan Cl.
         Unsur hara makro adalah unsur hara yang harus terpenuhi atau dibutuhkan tanaman dalam jumlah banyak. Unsur hara mikro adalah unsur hara yang dibutuhkan oleh tanamana dalam jumlah yang sedikit namun sangat berpengaruh terhadap tanaman.
         Untuk menunjang pertumbuhan tanaman agar dapat menghasilkan buah sawit yang berkualitas dan produksi yang optimal harus dilakukan penambahan unsur hara pada tanah agar cukup tersedia bagi tanaman dengan melakukan pemupukan. Adapun jenis pupuk yangt sering digunakan adalah Rock Phospat, Muriate Of  Potash (MOP), Urea, dan kieserite serta Borat.
         Bila terjadi kekurangan salah satu unsur hara atau lebih maka akan menimbulkan sympotm atau gejala-gejala yang tampak atau langsung dapat di lihat. Dengan demikian akan menjadi lebih mudah untuk menentukan bahwa tanaman tersebut mengalami defisiensi unsur hara tertentu.
         Gejala defisiensi unsur Nitrogen terlihat dari warna daun yang berwarna kekuning-kuningan terutama pada daun tua, helaian daun menjadi pendek dan keras dan biasanya tanaman yang mengalami defisiensi unsur Nitrogen akan mengalami gangguan pertumbuhan sehingga tanaman tersebut terlihat kerdil.
          Defisiensi unsur Phospor ( P ) dapat diketahui dari gejala-gejala yang ditimbulkan berupa warna daun yang terlihat hijau tua dengan permukaan mengkilap dan pada umumnya daun berbentuk pendek. Biasanya tanaman yang mengalami defisiensi unsur phospor akan lambat berproduksi atau menghasilkan buah yang kecil.
         Tanaman yang mengalami defisiensi unsur hara Kalium ( K )  dapat dilihat dari gejala-gejala seperti daun dengan bercak-bercak kuning hingga menjadi merah kecoklatan. Daun tua akan berkerut dan menggulung.
1.2.Tujuan Pelaksana Magang
1.      Mampu melaksanakan kegiatan sebagai  Karyawan Harian Lepas, Pendamping Mandor sampai dengan Asisten sekaligus merupakan sarana studi banding antara teori yang pernah penulis peroleh dalam kegiatan perkuliahan dengan kegiatan dilapangan.
2.      Meningkatkan keterampilan dan kemampuan mahasiswa untuk melaksanakan tindakan yang bersipat menejerial dan anaisis kegiatan dilapangan seperti melakukan perencanaan, pengorganisasian serta pengawasan yang baik, setigkat mandor dan asisten .
3.      Untuk memahami dan memperdalam cara pemupukan tanaman kelapa sawit dan hubungannya dengan pertumbuhan dan produktivitas tanaman kelapa sawit.
4.      Meningkatkan kemampuan propesional mahasiswa dalam memahami dan menghayati proses kerja secara nyata.  
1.3.Metodologi
1.3.1.      Waktu dan Tempat
         Kegiatan magang telah dilaksanakan oleh mahasiswa selama 3 bulan mulai dari tanggal 15 Maret sampai 15 Juni 2010 bertempat di PT. TH Indo Plantation Wilayah IV Mahang Estate Sungai Gutung Kecamatan Pelangiran Kabupaten Indragiri Hilir Propinsi Riau.
1.3.2.      Metode pelaksanaan
         pada pelaksanaan kegiatan magang penulis diberikan kesempatan bekerja secara langsung di lapangan setara dengan Kryawan Harian Lepas ( KHL ) selama 6 minggu selanjutnya penulis diberikan kesempatan selama 6 minggu sebagai pendamping mandor dan menjalankan tugas-tugas lapangan sesuai dengan instruksi.


II. KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG


2.1. Sejarah Perusahaan
PT. TH Indo Plantation (THIP) merupakan salah satu perusahaan perkebunan di lahan gambut dengan komoditi utama kelapa sawit. Didirikan pada tahun1988 atas nama PT. Multi Gambut Industri (MGI). Perusahaan ini didirikan brdasarkan akte notaris Azra Aulia, SH. No.38 Tanggal 15 juni 1988. Akte pendirian perusahaan tersebut telah mendapat persetujuan dari mentri kehakiman RI no C3-10305.HT.01.01.-TH 88 tanggal 14 November 1988. pada tahun 2008, PT MGI berubah menjadi PT.Gambut Plantations, selanjutnya pada tahun 2009 PT. Gambut Plantations berubah lagi menjadi PT.TH Indo Plantations. Perubahan nama dari PT. Gambut Plantations menjadi PT.TH Indo Plantations karena semua penyertaan saham perusahaan sudah 100% dipegang oleh Tabung Haji Malaysia.
            Sedangkan Mahang estate adalah salah satu dari 36 estate PT. TH Indo Plantations yang kantor pusatnya berkedudukan di pulau Batam dan kantor cabang berada di Saka Pasir Ulu Sungai Guntung. Mahang Estate Berada di wilayah IV dengan kantor wilayah juga berkedudukan di  Nyato Estate Kecamatan Pelangiran Kabupaten Indragiri Hilir Propinsi Riau.




2.2. Luas Areal dan Tata Guna Lahan
            PT. TH Indo Plantations mempunyai luas arel secara keseluruhan 72.233,40 Ha yang terbagi dalam 4 (empat) wilayah. Setiap wilayah terdiri dari 9 Estate sehingga secara keseluruhan PT. TH Indo plantations terdiri dari 36 estate.
            Areal konsesi lahan mahang estate seluas 2,471.95 Ha yang terbagi untuk daerah perkantoran, perumahan, mesjid, gudang, serta fasilitas olahraga yang berada di blok  12-13.
2.3. Letak Geografis
            PT. TH Indo Plantations terletak di 2 (dua) Kabupaten yaitu Kabupaten Indragiri Hilir dan Kabupaten Pelalawan dan berada dalam 4 (empat) Kecamatan yaitu Kecamatan Pelangiran, Kateman dan Kecamatan Teluk Belengkong yang termasuk Kabupaten Indragiri Hilir serta Kecamatan Teluk Meranti yang termasuk Kabupaten Pelalawan.
            Saat pelaksanaan magang penulis ditempatkan di wilayah IV Mahang Estate yang terletak di Kecamatan Pelangiran Kabupaten Indragiri Hilir Propinsi Riau. Bila ditinjau dari lokasinya mahang estate terletak diantara :
1          sebelah barat      : berbatasan dengan Geronggang estate
2          sebelah timur     : berbatasan dengan Balam estate
3          sebelah utara      : berbatasan dengan Bintangur estate
4          sebelah selatan   : berbatasan dengan Sungai alam


2.4. Keadaan Iklim
            Dari data curah hujan Mahang Estate, rata-rata curah hujan adalah 17,58 mm pertahun 2010 data curah hujan tertinggi bulan febuari 330,0 mm yang terjadi pada tahun 2010 sedangkan curah hujan terendah 106,0 mm pada tahun 2010.
Ditinjau dari data curah hujan, mahang estate merupakan salah satu perkebunan dengan curah hujan merata sepanjang tahun. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat data curah hujan mahang estate pada lampiran 5.
            Suhu rata-rata berkisar antara 27- 32 C dan lama penyinaran rata-rata 8 jam per hari. Jenis tanah di Mahang Estate 100% gambut dengan ketebalan gambut  mencapai 1-7 m dengan pH asam berkisar 3-5.
2.5. Keadaan Tanaman
            Kelapa sawit yang di budidayakan di perkebunan  PT. TH Indo Plantations adalah beberapa planting material hasil persilangan Dura dan Pisifera yaitu Gulden hope, Guthrie, Lonsum, Marihat, Socfindo dan Felda. Dari keseluruhan kebun PT.TH Indo Plantations ini merupakan tanaman kelapa sawit yang ditanam mulai dari tahun 1999-2000 dengan jarak tanam 9 x 7,8 meter dengan populasi perhektar 143 per/ Ha.
            Dengan melihat tahun tanamnya maka kelapa sawit yang di budidayakan di PT.TH Indo Plantations merupakan tanaman yang menghasilkan, namun ada juga yang belum menghasilkan. 


Tabil 1. Luas Areal Mahang Estate Pertahun Tanam
NO
Tahun Tanam
Divisi I
Divisi II

1
Tahun Tanam 1999
 -
1.213,50 Ha

2
Tahun Tanam 2000
1.285,45 Ha
-


Total
1.285,45 Ha
1.213,50 Ha


Grand Total
2.471,95 Ha

Sumber   : Kantor Mahang Estate 2010
2.6. Stuktur Organisasi Perusahaan dan Ketenagakerjaan
            PT. TH Indo Plantations Mahang Estate terdiri dari 2 divisi yang dipimpin oleh seorang manager dan seorang asisten yang dibantu oleh 2 (dua) orang kondaktor (mandor besar) yaitu kondaktor perawatan dan kondaktor panen. Untuk melaksanakan pekerjaan setiap harinya para karyawan itu dipandu atau dipimpin oleh mandor-mandor sesuai dengan pekerjaan yang dilaksanakan.
            Untuk memperlancar poses pengorganisasian maka PT. TH Indo Plantations Mahang estate memiliki suatu struktur organisasi. Stuktur organisasi PT. TH Indo Plantations Mahang Estate adalah suatu kerangka yang mempunyai hubungan antara atasan dengan bawahan dalam suatu tugas sehingga wewenang dan tanggung jawab menyatu dalam kebulatan yang teratur. Stuktur organisasi perusahaan perkebunan PT.TH Indo Plantations Mahang estate dapat pada lampiran 8. Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing-masing personildalam stuktur organisasi PT. TH Indo Plantations Mahang Estate adalah :
a.             Manager
Salah satu fungsi manager adalah memberikan motifasi kepada bawahannya. Dengan demikian motivasi yang benar maka bawahannya akan bersemangat dalam pencapaian prestasi memproleh hasil kerja. Tugas pokok seorang manager adalah menggerakkan serta mengkordinasi man, money, methode, manchine, dan market, yang meliput perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan bertanggung jawab terhadap kinerja suatu estate.
b.            Asisten divisi
Asisten divisi bertugas membantu manager dalam nengelola divisinya untuk mengoptimalkan petensi tanaman terutama dalam mencapai produksi sesuai dengan target perusahaan.
c.             Kondaktor ( mandor besar)
Kondaktor (mandor besar) bertugas membantu asisten untuk mengawasi dan memberikan arahan kepada mandor-mandor dalam semua kegiatan yang dilakukan di lapangan dan juga memberikan pengarahan pada setiap kali chek roll.
d.            Mandor
Di Mahang estate mandor dibedakan berdasarkan kegiatan yaitu mandor panen, mandor brondolan, mandor spraying, mandor pengendalian hama, dan perawatan umum.
e.             Accountig (pembukuan)
Tugas dan taggung jawab pembukuan adalah mengkoordinir pekerjaan- pekerjaan sebagai berikut :
1.  Membuat Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) tahunan.
2.  Membuat laporan keuangan atau penggajian setiap bulan
3.  Membuat persedian barang untuk pelaksanaan  operasional lahan setiap bulannya
f.             Administrasi
1.   Memmbuat laporan ketenagakerjaan setiap bulan
2.   Membuat laporan karyawan dan laporan jamsostek karyawan
3.   Cuti karyawan, baik dalam pembayaran maupun realisasi pelaksanaan cuti.
g.            Kerani Administrasi
1.   Mencatat biodata dan keluar masuknya karyawan
2.   Membantu pekerjaan pembukuan  dan pekerjaan administrasi setiap bulannya
h.            Store Keeper
Membuat laporan penerimaan dan pengeluaran perlengkapan barang untuk pelaksanaan operasinal seperti BBM, pestisida, pupuk, sparepart kenderaan, alat- alat perlengkapan,dll.







III. PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG


3.1. Aspek Teknis
            Aspek teknis adalah bagian dimana semua pekerjaan yang ada diperkebunan tersebut diikuti oleh penulis dan dilaksanakan bersama karyawan perusahaan. Disini penulis menjalankan tugas yang diinstruksikan oleh mandor, kondaktur, dan asisten serta bertanggung jawab terhadap semua tugas. Adapun tugas-tugas yang penulis lakukan antara lain :
3.1.1. Panen
            Panen merupakan kegiatan pengambilan buah sawit yang telah matang atau Tandan Buah Segar (TBS) yang telah memenuhi kriteria panen. Kriteria buah matang adalah buah berwarna kuning kemerahan atau orange, namun di PT. TH IP kriteria buah matang yang layak dipanen adalah jumlah brondolan minimal 3 butir dipiringan, biasanya jika buah yang telah berondol 3 kalau dipanen jumlah brondolanya lebih dari 10 butir.
            Kegiatan panen dilakukan dengan sistem ancak giring tetap, ancak menjadi tanggung jawab kelompok tertentu secara bersama-sama, tetapi setiap pemanen bertanggung jawab atas jalur panen tertentu.
            Rotasi panen yang diterapkan di PT. TH IP adalah 6-7 yang maksudnya adalah 6 hari masa panen efiktif dalam 1 minggu, namun bila produksi meningkat, rotasi dapat dirubah oleh mandor panen agar tidak ada buah yang tertinggal. Sistem panen yang digunakan adalah sistem ancak giring tetap.
.
Gambar 1. Pemanenan Kelapa Sawit
            Standar kegiatan panen di PT. TH IP adalah tidak terdapat buah masak yang tertinggal dipohon, tidak ada buah mentah yang dipanen tidak terdapat brondolan di piringan dan TBS dan brondolan dikumpulkan di Tempat Pengumpulan Hasil (TPH), selain itu pelepah yang dipotong harus disusun dijalur kotor jika ada pemanen yang memanen buah mentah maka pemanen tersebut dikenekan sanksi tidak mendapat premi.
3.1.2. Tebas Jalur
            Tebas jalur adalah kegiatan pembersihan jaluran dari gulma agar lahan terlihat bersih. Adapun jalur yang dimaksud adalah ruang antara baris tanaman dalam blok, baik jalur bersih maupun jalur kotor dengan menggunakan parang.
Gambar 2. Tebas Jalur
            Tebas jalur dilakukan apabila vegetasi gulma sudah melebihi 70 cm dan dibabat 10 cm dari permukaan tanah, kemudian dilakukan dengan menggunakan herbisida.
            Kegiatan tebas jalur  bertujuaan untuk menjaga kebersihan lahan dan memudahkan dalam proses panen, langsir buah keluar jalur, dan menghindari kemungkinan akan adanya hama dan penyaki yang menjadikan gulma sebagai inangnya serta mencegah terjadinya persaingan tanaman kelapa sawit dalam mendapatkan unsur hara, air maupun sinar matahari.
3.1.3. Circle Weeding
Circle weeding disebut juga garuk piringan manual, ini merupakan pekerjaan sanitasi pada piringan tanaman kelapa sawit dengan jari-jari 2 m dari pangkal batang dengan barang babat atau cangkul. Pekerjaan ini dilakukan untuk menjaga agar piringan selalu dalam keadaan bersih dan memperkecil daya saing tanaman terhadap gulma dalam hal penyerapan unsur hara, serta memudahkan dalam proses pemanenan buah, pemungutan brondolan, pemupukan di piringan dan memudahkan pengontrolan racun hama  tikus yang diletakkan pada setiap piringan.
3.1.4. Brondolan.
            Pengutipan brondolan sangat penting, karena brondolan juga memiliki tingkat rendemen minyak yang tinggi, disamping TBS.   
Gambar 3. Kutip Brondol

            Buah kelapa sawit yang telah dipanen akan menyisakan brondolan dipiringan akan dikutip oleh ibu-ibu brondolan. Dan brondolan yang telah dikutip diletakan ke TPH dan ditakar dengan menggunakan karung dan ember Berat 1 ( satu) karung 15 kg, setelah itu mandor brondolan menghitung hasil karungan yang telah diisi oleh ibu-ibu.Target brondolan perorang 12 karung .
3.1.5. Mounding
            Mounding adalah pekerjaan penimbunan pada pangkal kelapa sawit dengan menggunakan cangkul. Tanah yang digunakan untuk menimbun diambil dari sekitar tanaman, penimbunan ini dilakukan  pada tanaman yang tumbuh miring terutama pada tanaman yang rebah karena pertumbuhan yang demikian dapat menyebabkan akarnya timbul atau pertumbuhan akarnya tidak sampai diatas permukaan tanah.
Di Mahang estate tanaman yang tumbuh demikian cukup banyak dijumpai, apabila dibiarkan akar akan mengalami kekeringan dan akhirnya mati. Hal ini tentu akan dapat mempengaruhi aktifitas fisiologis dari tanaman dan akan menyebabkan tanaman kurang kokoh karena akar tidak menjangkau langsung kedalam tanah.
            Selain itu tanaman kelapa sawit yang tumbang sebagian akarnya putus dan timbul, apabila tidak segara dimoundng kemungkinan akar akan cepat terserang ganoderma. Dengan dilakukan mounding dapat membantu tanaman untuk tumbuh lebih baik dan dapat memperpanjang umur tanaman.
3.1.6. Perawatan kanal
            Perawatan kanal di lakukan secara rutin agar kanal selalu dalam keadaan bersih dan menjaga sistem kinerja air agar berjalan lancar.  Ada beberapa pekerjaan dalam perawatan kanal diantaranya :
a. perawatan didalam kanal
perawatan didalam kanal  yaitu membersihkan semua bentuk material seperti lumut, kayu-kayu kecil, janjang kelapa sawit yang jatuh saat bongkar muat dan rumput air lainnya yang dapat menggangu kelancaran air kanal dan transportasi.
Semua material tersebut dibuang dengan menggunakan jaring sampah dengan cara diangkat dari sisi kanal. Jaring sampah ini diberi gagang sepanjang 2,5-3 cm guna menjangkau sampah-sampah yang jauh seperti yang berada ditengah kanal.
Tetapi tidak semua material tersebut dapat diangkat dengan menggunakan jaring sampah, sehingga dalam pekerjaan ini harus ada yang turun langsung ke dalam kanal untuk mengangkat dan membuang material tersebut.
b. perawatan di luar kanal
            perawatan diluar kanal yaitu pembersihan sisi bagian atas dari gulma, anak kayu dan dari pertumbuhan sawit liar dengan melakukan penebasan dengan menggunakan parang. Adapun kanal-kanal yang harus secara rutin adalah sisi kanal cabang, sisis kanal bantu dan sisi kanal tersier.

3.1.7. Pruning
            Pruning adalah kegiatan pembuangan pelepah-pelepah daun tua dan pelepah yang tidak produktif lagi pada tanaman kelapa sawit. Di PT. TH Indo Plantations Mahang Estate pruning hanya dilakukan pada tanaman yang menghasilkan yaitu memotong pelepah terbawah dari letak tandan buah.
            Jumlah pelepah yang ditinggalkan 1-2 pelepah dibawah tandan buah tertua, atau dapat juga melihat kondisi pohonnya. Jika suatu pohon itu letak pelepah daunnya melebar atau membuka maka pelepah yang ditinggalkan 2 pelepah, dan apabila pelepah daunnya tegak tidak melebar maka pelepah yang ditinggalkan 1 pelepah dari tandan buah yang tertua dilalkan demikian karena sulit menggugurkan buah apabila dilakukan pemanenan.
            Adapun tujuan dilakukan pruning adalah sebagai berikut :
1.      Mempermudah pekerjaan, melihat dan memotong buah masak( panen)
2.      Dapat memberikan kebebasan terhadap perkembangan buah
3.      Menghindari tersangkutnya brondolan diketiak pelepah daun
4.      Agar proses metabolisme kelapa sawit berjalan denga lancar terutama untuk proses fotosintesis.
3.1.8. Thining Out
            Thining out adalah pekerjaan mendongkel dan menumbangkan  pohon sawit yang telah mati untuk diganti tanaman baru. Kematian tanaman bisa disebabkan oleh hama kumbang, rayap, dan ganoderma.
            Pekerjaan thining out ini menggunakan dodos, karena dodos dianggap alat yang paling mudah untuk memutuskan akar tanaman kelapa sawit. Untuk tanaman yang mati setelah dilakukan thining out, lubang tanam dibuat kembali pada posisi yang sama,setelah 2 bulan baru dilakukan penyulaman.
            Sisa-sisa dari tanaman yang telah di thining out harus disingkirkan jauh-jauh untuk menghindari tanaman dari penularan penyakit yang ada pada tanaman sebelumnya terutama dari penyakit ganoderma
3.1.9. Isolasi Ganoderma
            Isolasi ganoderma adalah membuat parit dengan ukuran kedalaman 70 cm dan lebar 30 cm dengan jarak 2-3 meter dari pokok kelapa sawit. Parit ini menyerupai selokan kecil dan membentuk segi empat yang mengelilingi pokok kelapa sawit yang terinfeksi ganoderma. Isolasi ini berguna agar penyakit ganoderma  tidak menular kepada pokok kelapa sawit yang ada di sebalahnya, karena ganoderma menyerang dari akar kelapa sawit yang terinfeksi ke pokok kelapa sawit lainnya. Isolasi ini dilakukan apabila pokok kelapa sawit terkena serangan awal, sedangkan pada serangan serius dilakukan sanitasi pokok kelapa sawit.
 
     Gambar 4. Parit Isolasi ganoderma         Gambar 5. Lubang Sanitasi Ganoderma

            Penyakit ganoderma merupakan penyakit utama yang menyerang tanaman kelapa sawit pada perkebunan PT. TH Indo Plantataions Mahang Estate. Penyakit ini disebabkan oleh  jamur ganoderma boninense dan ganoderma zonatum.
3.2. Aspek Manajerial
            Pada sebuah perusahaan perkabunan di samping aspek teknis aspek menegerial juga hal yang sangat penting untuk menetukan keberhasilan untuk nencapai tujuan yang akan dicapai oleh prusahaan tersebut. Kegiatan menegerial yang telah penulis ikuti selama mengikuti magang di PT. TH Indo Plantations Wilayah IV Mahang Estate sebagai pendamping mandor dan pendamping asisten.
3.2.1. Pendamping Mandor Pest dan Deases
            Mandor pest dan deases adalah seorang yang bekerja dibawah pengawasan konduktur dan asisten, bertugas mengawasi tenaga kerja secara langsung yang menangani msalah pengendalian hama dan penyakit serta gulma dengan menggunakan bahan kimia.
            Adapun tugas penulis selama mendampingi mandor pest dan deases yaitu ikut membantu mengawasi tenaga kerja, meliputi pekerjaan penyemprotan rayap dan penyemprotan tirataba pada pohon yang terserang maupun tidak. Selain itu membantu mengawasi pekerjaan seleksi semprot yaitu penyemprotan pada gulma-gulma dengan menggunkan bahan kimia.

3.2.2. Pendamping Mandor Weeding
            Mandor weeding adalah mandor perawatan yang bertugas mengawasi tenaga kerja dalam pekerjaan perawatan tanaman kelapa sawit seperti tebas jalur, circle weeding, pruning,dll.
            Sebagai pendamping mandor, penulis mencoba menjalankan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan intruksi manndor dan penulis juga menjalin hubungan kerja sama yang baik selama ikut membantu mengawasi tenaga kerja. Selain itu selama mendampingi mandor, penulis selalu diberi kesempatan untuk memimpin check roll pagi dan menyampaikan arahan kepada tenaga kerja serta membantu membuat laporan harian mandor.
3.2.3.      Pendamping Asisten
Asisten adalah jabatan seorang pimpinan divisi yang mempunyai tanggung jawab penuh tentang segala hal yang terjadi di lingkungan divisinya. Seorang asisten harus tetap berada  di lokasi tugasnya dan harus tinggal pada perumahan yang telah disediakan oleh perusahan.
            Seorang asisten harus mampu mengatur dan mengolah perkebunan tersebut (divisi) berdasarkan peraturan dan undang-undang yang telah dibuat oleh pihak perusahan tersebut. Seorang asisten harus bisa menghitung dan mengatahui berapa penguluaran dan berapa target yang harus dicapai baik itu segi penghasilan maupun biaya (costnya).
            Sebagai pendamping asisten, penulis mencoba untuk melaksanakan tugas dan tangung jawab terhadap tugas-tugas yang biberikan oleh asisten dan senantiasa menjalin hubungan kerja sama yang baik.










IV PEMBAHASAN

            Pupuk adalah salah satu sumber hara bagi tanamanan yang sangat menentukan tingkat pertumbuhan dan produksi tanaman. Setiap unsur hara pupuk memiliki peran masing-masing dan dapat menampilkan gejala tertentu pada tanaman jika ketersediaan dalam tanah sangat kurang. Penyediaan unsur hara dalam tanah harus seimbang sesuaikan dengan kebutuhan tanaman. ( Sastrosayono, 2003 ).
            Pemupukan dapat dikatakan juga sebagai upaya memberikan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman agar dapat tumbuh dengan baik. ( PT. Astra Agro Niaga, 1992 ).
            Tujuan pemupukan adalah untuk mempertahankan kesuburan tanah sebagai unsur hara yang telah di ambil oleh tanaman; pemupukan dilaksanakan sesuai dengan tahapan perkembangan tanaman yaitu Tanaman Belum Menghasilkan ( TBM ), dan Tanaman Menghasilkan ( TM ).
Untuk tanaman belum menghasilkan diberikan dengan dosis baku menurut umur didasarkan pada hasil percobaan, sedangkan pemupukan pada tanaman menghasilkan berdasarkan hasil analisa daun  dan analisa tanah penambahan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman kelapa sawit melaui kegiatan pemupukan dapat meningkatkan pertumbuhan dan menigkatkan produksi hingga 42 % ( Risza, 1994 ).


       
 4.1 Analisis  Tanah
            Analisis tanah yaitu pengambilan sampel tanah untuk mengatahui  kandungan unsur hara di dalam tanah.
            Cara pengambilan sampel tanah sangat menentukan keakuratan hasil analisis, syarat sampel tanah yang diambil adalah berat tanah 0,5 kg dapat mewakili sebidang tanah dengan luas tertentu atau setidaknya mendekati seluruh daerah penanaman.
            Beberapa hal yang harus di perhatikan dalam pengambilan sampel tanah adalah sebagai berikut:
1.      Titik lokasi pengambilan sampel tanah harus menyebar ke daerah seluruh tanaman.
2.      Sampel tanah di ambil dengan kedalaman 20-30 cm.
3.      Sampel tanah yang di ambil harus di bersihkan dari akar, sampah, daun, dan pelapah.
            Setelah tanah diambil, di kumpulkan dalam suatu tempat lalu di aduk-aduk sampai merata. Dari gabungan sampel tanah ini di ambil 500 gram di bungkus dengan kemasan kedap air untuk dikirim ke laboratarium. Setiap kemasan sampel tanah di beri label yang menamakan lokasi pengambilan sampel tanah.
            Analisis tanah ini di lakukan oleh tim Riset dan Development Tanaman secara rutin dengan selang waktu satu tahun sekali untuk menentukan dosis yang akan di aplikasikan pada tahun mendatang ditambah dengan data pemupukan sebelumnya.

4.2. Analisis Daun
Menurut Sastrosayono (2003), daun merupakan pusat proses fotosintesis sehingga dapat digunakan sebagai indikator tinggi rendahnya kadar hara pada tanaman dan dapat dikorelasikan dengan status hara dalam tanah. Tingkat kritis (critical level) unsur – unsur hara dalam analisis daun (berdasarkan berat kering daun) adalah N sebesar 2,70%, P sebesar 0,15%, K sebesar 1,00%, Ca sebesar  0,60%, dan Mg sebesar 0,24%. Jika hasil analisis kurang dari level tersebut, maka tanaman harus dipupuk. Semakin jauh kurangnya, semakin tinggi dosis pupuk yang harus di tambahkan.
Sebelum merekomendasikan jenis dan dosis pupuk maka rekomendator terlebih dahulu melakukan pengambilan contoh daun. Adapun cara pengambilan contoh daun yaitu :
1. Mencari arah barisan pohon dan mengamati keadaan pohon, terutama apakah syarat-syarat contoh dapat dipenuhi, syarat tersebut antara lain :
         a. Pertumbuhan tanaman normal tidak terserang hama penyakit
         b. Bukan tanaman sisipan
         c. Tanaman tidak berdekatan dengan jalan
Jika terdapat kasalahan/penyimpangan dari syarat pohon contoh, maka pohon contoh diganti dengan pohon yang didepan atau pohon yang disampingnya.
2. Menentukan pelepah ke 17
Pelepah ke 17 bisa terletak sebelah kiri atau kanan (tergantung arah spiral) secara proyeksi membentuk sudut 135 derajat dari pelepah kesembilan.
                  Gambar 6. Identifikasi Pelapah Ke 17
3. Pemotongan pelepah
Pelepah dipotong dengan jarak 1 meter dari pangkal pelepah (duri terakhir).
4. Pengambilan daun
Daun yang diambil adalah daun yang berada disekitar benjolan atau helaian daun tengah. Helaian daun tersebut dibersihkan dari segala kotoran, kemudian diambil bagian tengah nya dengan membuang 1/3 bagian ujung dan pangkal daun, Kemudian daun yang diambil dimasukkan kedalam kantong plastik karung. Data inilah yang digunakan rekomendator untuk menganalisa kebutuhan pupuk oleh tanaman.
4.3. Rekomendasi Pemupukan
            Rekomendasi  pemupukan adalah dosis pupuk yang akan diaplikasikan pada tanaman berdasarkan hasil analisa daun, analisa tanah dan hasil percobaan pemupukan. Rekomendasi Pemupukan di PT. TH Indo Plantation dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Rekomendasi dan Kebutuhan Pemupukan Tahun 2010
No
Nama pupuk
Semester I
Dosis ( g / pokok)
Semester II
Dosis ( g / pokok)
Jumlah
1
Urea
500
500
1000
2
MOP
2200
2800
5000
3
Borate
120
-
120
4
Abu Janjang
6000
-
6000
Sumber : Mahang Estate 2010
1. Urea (Nitrogen 46%)
            Mudah menguap dan tercuci sehingga dalam aplikasi urea perlu diperhatikan
a.   Piringan bersih.
b.   Ditabur merata didalam piringan jarak 0,5 meter dari pangkal pohon.
c.   Pastikan pupuk yang menggumpal di pecahkan.
d.   Hindari pemupukan urea pada pokok terkena Crown Diseases.
2.   MOP ( Muriate Of Potash )
a.   Dapat larut dalam air dan bereaksi cept (Water Soluble And Quick Acting ).
b.   Meningkatkan produksi baik kwantitas maupun kualitas.
c.   Ditabur merata dipiringan pokok.
3.   Borate (High Grade Fertilizer Borate-HGFB )
a.   Aplikasi dilakukan secara rutin pada pokok mature.
b.   pupuk yang menggumpal perlu dipecahkan terlebih dahulu.
c.   dapat larut dalam air (Water Soluble).
4.   Pupuk Abu Janjang.
a.   Abu janjang bersifaf basah (PH.11-12) dan sangat higroskopis/mudah menyerap uap air dari udara.
b.   Menyebakan iritasi tangan dan disarankan memakaisarung tangan untuk menghidari iritasi pada saat aplikasi pemupukan.
c.   Dapat sebagai pengati pupuk mop.
d.   Penggunan yang salah dapat menyebakan akar pohon terbakar,jarak diajurkan dari pokok 2-2.5 meter dari pangkal pohon.
e.   3 kg mop=6 kg abu janjang, 1 ton tbs menghasilkan 5 kg abu janjang.
f.    Abu janjang yang baik memiliki kadungan K²O lebih  dari 30% dengan kadungan air kurang dari 8%.
g.   Dosis digunakan mengikuti rekomendasi agronomis.
h.   Pemberian abu janajng dengan pupuk urea (N) harus diselang 1 bulan.
4.4. Perhitungan Jumlah Pupuk dan Pekerja       
            Perhitungan jumlah kebutuhan pupuk dan tenaga kerja dimulai dari perhitungan luasan areal dan populasi tanaman. Dari perhitungan jumlah kebutuhan pupuk dengan mengalikan dosis pupuk pertanaman bila telah diketahui jumlah kebutuhan pupuk secara keseluruhan maka mandor rawat yang mengawasi kegiatan tersebut akan membuat sebuah slip permintan barang yang diajukan kepada kerani dan setelah di setujui oleh asesten dan kepala kebun.
            Untuk menentukan tenaga kerja yang digunakan dalam kegiatan pemupukan mandor dapat menentukan ketentuan norma kerja yang telah ditentukan yaitu 2 Ha/Hok kegiatan pemupukan biasanya dilaksanakan oleh tenaga kerja harian lepas dengan sistim target.
4.5. Pelangsiran Pupuk ke Lokasi
            Setelah slip permintaan barang diterima oleh kepala gudang, maka pupuk yang di minta bisa dikeluarkan sesuai dengan keperluan, pupuk dibawa kelokasi kerja dengan menggunakan alat angkut seperti Mini Traktor, Ponton, Bargas dan Pocai .di dampingi seorang mandor perawatan untuk menunjukan lokasi pemupukan. Pupuk di tempatkan di tepi jalan atau tepi kanal sebanyak dua karung setiap pasar pikul. Pelangsiran pupuk dilakukan oleh tenaga kerja bongkar muat pupuk yang biasanya berjumlah 4-6 orang.
4.6. Teknis Pemupukan
            Menurut Fauzi (2002), pupuk harus tersedia pada yang telah ditentukan. Adapun waktu yang terbaik untuk melakukan kegiatan pemupukan adalah waktu musim penghujan tetapi tidak tergenang air dan demikian pupuk yang telah di tabur dapat segera larut dalam air sehingga lebih cepat di serap oleh akar tanaman.
            Dalam pengaplikasian pemupukan di lapangan ada 4 kriteria pemupukan yang harus di pahami, yaitu yang bisa disebut dengan istilah 4 T (4 tepat).
A.                Tepat Dosis
Pemupukan di Tanaman Menghasilkan (TM) dosis nya berdasarkan ketentuan dalam rekomendasi pemupukan oleh belai penelitian dengan konsep keaeimbangan unsur hara. (Risza, 1995).
            Pupuk yang digunakan di PT. TH Indo Plantation berdasarkan rekomendasi tahun 2010 adalah pupuk Rock Phospate (PR) Muriate of  photash (Mop), Urea Cupper (Cu) dan Borat.
            Pupuk yang telah dilangsir akan dimasukan kedalam ember pelastik yang berukuran 15 kg oleh tiap-tiap pekerja, setelah itu barulah pemupu masuk keareal pemupukan dengan cara mengendong ember yang telah di isi pupuk kemudian di taburkan pada piringan tanaman kelapa sawit dengan menggunakan mangkok dan ayakan secara merata, sesuai dengan dosis yang telah ditentukan.
            Pupuk ditaburkan di piringan tanaman kelapa sawit dengan jarak 1,5 m- 2 m dari batang tanaman kelapa sawit dengan frekuensi pemupukan dua kali setahun pada awal musim penghujan dan pada masa akhir musim penghujan.
            Setelah dilakukan penaburan pupuk, karung bekas pupuk dikumpulkan oleh masing-masing pemupuk untuk diserahkan kepada mandor sebagai bukti bahwa melakukan kegiatan pemupukan dan juga merupakan ukuran upah pemupuk.
B.     Tepat Waktu  
Menurut Risza (1994), waktu dan frekuensi pemberian pupuk dipengaruhi oleh sifat tanah, curah hujan, pengadaan pupuk, jenis pupuk dan umur tanam. Program kerja pembuatan rekomendasi biasanya diatur oleh Balai Pusat Penelitian sebagai berikut:
a.       Pengambilan contoh daun : April – Mei
b.      Analisis di laboratium : Mei – Juni
c.   Pengamatan lapangan : Juni – Juli
d.   Penyusunan rekomendasi pemupukan : Agustus – September
e.   Pelaksana pemupukan
      1.   Aplikasi I    : Oktober - Desember
      2.   Aplikasi II   : Juni - Juli
C. Tepat Jenis
      Menentukan jenis pupuk yang akan diberikan tergantung dari teknik pemupukan yang diterapkan dan perhitungan ekonomisnya.
a.   Aspek teknis: memperhitungkan sifat tanah dan sifat fisik tanah
b.   Aspek ekonomis: memperhitungkan nilai harga pasaran unsur dan kebutuhan per satuan luas (Chan, F dan Suwandi, 1982).
Tabel 3. Kebutuhan Jumlah Pupuk Tahun 2010 Mahang Estate
Bulan
Jenis Pupuk
Ton

Feb/Maret,10
MOP
715.91
Urea
158.49
April, 10
Borate
37.78

Agust/Sept
MOP
908.70
Urea
158.49
Abu Janjang
143.51
Sumber. Kantor Mahang Estate
D. Tepat Tebar
      Daerah tebar pupuk tergantung unsur pupuknya dan umur tanamnya pada tanaman menghasilkan, daerah tebar pupuk ditentukan agar unsur hara yang diberikan dapat diserap tanaman secara optimal. Daerah tebar untuk tanaman menghasilkan dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Daerah tebar pupuk pada tanaman menghasilkan.
Umur
Jenis Pupuk
Daerah Tebar
3 – 8 tahun

> 8 tahun
Urea
MOP
Kieserite
RP
Urea
MOP
Kieserite
RP
50 cm – batas piringan
1-2, 75 m dari pangkal pokok
1-2, 75 m dari pangkal pokok
1-2, 75 m dari pangkal pokok
1-3 m dari pangkal pokok
1-3 m dari pangkal pokok
1-3 m dari pangkal pokok
1-3 m dari pangkal pokok
Sumber : Risza Upaya Peningkatan Produktivitas Kelapa Sawit 1994.
4.7. pengawasan pemupukan
            Pemupukan merupakan kegiatan yang rentan dengan kesalahan ekonomis merupakan kegiatan perawatan tanaman yang banyak menggunakan biaya, oleh karena itu pengawasan harus dilakukan untuk memperkecil tingkat kesalahan.
            Pengawasan pemupukan dilakukan oleh tiga orang mandor perawatan yang bekerja sama dengan asesten, bila terdapat kesalahan mandor akan menegur tenaga kerja sedangkan asesten memberikan pengarahan masukan kepada mandor. Namun perusahan masih menurunkan tenaga khusus dari tim riset memonitor kegiatan pemupukan bila terjadi kesalahan asesten dapat memberikan sangsi atau surat peringatan (SP).
            Sanksi dalam kegiatan pemupukan berupa surat peringatan (SP) kepada mandor, sedangkan untuk  para pekerja mandor berhak mengganti tenaga kerja yang melakukan kesalahan di lapangan dan tidak membayar upah.   
4.8. Pengumpulan Karung Bekas Pupuk
            Pengumpulan karung bekas pupuk bertujuan untuk mengatahui jumlah pupuk yang telah di aplikasikan, jika jumlah karung pupuk tidak sesuai dengan jumlah pupuk yang di keluarkan dari gudang berarti ada kesalahan atau kehilangan pupuk.
            Selain itu jumlah karung bekas pupuk yang di kumpulkan oleh masing-masing penabur pupuk kepada mandor bukti bahwa penabur pupuk telah dilakukan kegiatan pemupukan dan sebagai ukuran upah bagi masing-masing penabur pupuk.
            Karung bekas pupuk yang telah di kumpulkan di simpan di gudang, karung bekas pupuk ini akan di gunakan untuk mengangkut brondolan dan alas TPH serta untuk kepentingan lainnya.
  4.9. Permasalahan  Umum Yang Sering Terjadi di Lapangan.
            Walaupun pengawasan telah di lakukan secara ketat namun penyimpangan atau kesalahan pada pelaksanaan pekerjaan masih sering terjadi baik kesalahan teknis maupun kesalahan manajerial, kesalahan teknis misalnya pupuk menggumpal dan adanya tanaman yang tidak terpupuk sedangkan kesalahan manajerial yang sering terjadi dalam pelaksanaan pemupukan adalah kelelaian tenaga pengawasan dalam mengawasi pekerjaan, pemupukan pada areal yang tergenang air, penempatan pelangsiran pupuk yang kurang merata dan kesalahan penaburan pupuk pada tapak kuda.
            Menrut Lubis (1992), jalan dengn kondisi yang dapat dilalui setiap saat merupakan hal yang sangat penting pada perkebunan kelapa sawit. Jalan dan kanal akan digunakan untuk pengangkutan bahan-bahan,seperti pupuk, karyawan, bibit, hasil dan untuk memudahkan pengawasan.
            Hal tersebut juga dinyatakan oleh Purba (1991), kondesi jalan sangat erat kaitannya dengan keberhasilan pemupukan. Kondisi jalan yang rusak sangat menghambat pengangkutan pupuk kelokasi pemupukan.
            Menurut PT. Astra Agro Niaga (1996), untuk mengatasi kondisi jalan yang rusak, agar kegiatan pemupukan dapat berjalan sesuai dengan waktu yang telah di tentukan dapat dilakukan beberapa hal, diantaranya:
a.                   Mengatur target
Yang dimaksut mengatur target adalah menyusuaikan target dengan kondisi areal.
b.                                                                        Menambah tenaga langser manual
Tenaga langser manual adalah tenaga kerja bongkar muat pupuk dari gudang sampai ke lokasi pemupukan.
c.                   Menyusuaikan alat angkut dengan kondisi jalan dan kanal
Pemilihan alat angkut untuk mengangkut pupuk digudang ke lokassi pemupukan disesuaikan dengan kodisi kekuatan jalan dan kanal.
4.10. Gejala Defisiensi Unsur Hara 
            Menurut Hadi (2004), defisiensi unsur hara adalah gejala kekurangan unsur hara yang di perlihatkan oleh tanaman sebagai akibat kekurangan salah satu unsur hara atau lebih, baik unsur hara makro maupun unsur hara mikro.
            Lubis (1992), menyatakan yang termasuk dalam kata gori unsur hara makro adalah Netrogen (N), Phospor (P), Kalium (K), Magnisium (Mg), Sulfur (S), dan Calsium (Ca), sedangkan unsur hara mikro adalah Boron (B), Clorida(Cl) Mangan (Mn), Besi (Fe), Seng (Zn), dan Tembaga (Cu).
            Dari hasil pengamatan dan penelusuran literatur terdapat sebagian tanaman yang mengalami defisiensi unsur hara, misalnya defisiensi unsur Nitrogen (N), Phospor (P), dan Kalium (K), serta Boron (B). Hal ini dapat di ketahui dari gejala-gejala yang ditimbulkan oleh tanaman.
            Gejala defisiensi unsur Nitrogen (N), terlihat dari warna daun yang berwarna kuning terutama pada daun tua, dapat juaga dari bentuk helaian daun yang menjadi pendek dan keras, biasannya tanaman yang menderita defisiensi unsur nitrogen akan mengalami penghambatan pertumbuhan sehingga tanaman terlihat kerdil.
            Defisiensi unsur Phospor (P) dapat terlihat dari gejala yang timbul berupa warna daun yang terlihat hijau tua, permukaan daun mengkilap dan pada umumny daun berbentuk pendek, selain itu daun dan batang tanaman mengecil dan berwarna merah keunguan dan akan menjadi kuning biasanya tanaman yang mengalami defisiensi Phospor akan lambat berpproduksi, menghasilkan buah kecil dan cepat masak.
            Gejala defisiensi unsur Kalium (K) dapat terlihat gejala seperti daun dan dahan menimbulkan bercak kuning hingga menjadi merah kecoklatan, dan selain itu daun tua akan terlihat bekerut dan tergulung sehingga proses fotosintesis terganggu karena Kalium lebih banyak berpungsi pada aktivitas fisiologis tanaman seperti fotosintesis dan transpirasi.
           
            Gambar 7 . Tanaman Kelapa Sawit Yang kekurangan pupuk kalium
            Defisiensi unsur Boron (B) dapat diketahui dari gejala yang terlihat pada tanaman. Tanaman yang mengalami defisiensi unsur Boron pertumbuhannya  akan terlambat. Daun yang baru muncul bentuknya kerdil dan berkerut, kuncup daun muda sulit membuka dan mudah layu.               
 
Gambar 8. Tanaman Kelapa Sawit Yang  kekurangan pupuk borat


Gambar 9. Tanaman Kelapa Sawit Yang kekurangan pupuk borat















V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
            Dari uraian pembahasan menganai pemupukan tanaman kelapa sawit dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1.                  Pemupukan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan tanaman dan produksi buah sawit, sehingga harus dilakukan oleh petani, pengusaha atau perusahaan perkebunan tanaman kelapa sawi.
2.                  Kegiatan harus diawasi secara ketat oleh mandor rawat agar  tidak terjadi penyipangan-penyimpangan yang dilakukan oleh tenaga kerja pemupukan.
3.                  Kebutuhan unsur hara harus di perhitungkan berdasarkan kebutuhan tanam melalui hasil analisis daun dan analisis tanah tanpa menunggu timbulnya symtom atau gejala-gejala kekurangan unsur hara.
4.                  Efisiensi dan efektifitas pemupukan dapat dicapai dengan pelaksanaan pemupukan yang tepat dengan usaha penentuan dosis pupuk, jenis pupuk, alat-alat yang pendukungkegiatan pemupukan dan waktu pemupukan.
5.                  Biaya yang sangat besar dalam kegiatan pemupukan harus di imbangi dengan hasil kerja sama yang baik antara mandor dengan pekerja sehingga dapat menghasilkan keuntungan secara ekonomis.


            Saran
Setelah tersusun laporan akhir ini penulis memberikan saran mengenai kegiatan pemupukan.
1.                  Untuk memperkecil kemungkinan terjadinya penyimpangan dan kesalahan teknis dilapangan dalam kegiatan pemupukan, hendaknya pengawasan lebih diperketat dari segala aspek.
2.                  Mengaplikasikan pupuk hendaknya memperhatikan kualitas pupuk, untuk mendapatkan hasil pemupukan yang baik.
3.                  Dalam melaksanakan kegiatan pemupukkan, sebaiknya terlebih dahulu memperkirakan kemampuan pekerja karena kemampuan pekerja berbeda berdasarkan jenis pupuk yang diaplikasikan dan fisiografi tanah.
4.                  Pemupukan sebaiknya tidak dilakukan pada saat hari hujan kerena sulit melakukan pengawasan.
5.                  Sebelum melakukan kegiatan pemupukan, sebaiknya para pekerja di berikan pengarahan mengenai kegiatan pemupukan.







DAFTAR PUSTAKA

Anonimous. 1995. Bravet Dasar I Tanaman. PT. Astra Agro Lestari. Jakarta.
________   1996. Bravet Dasar I Tanaman. PT. Astra Agro Lestari. Jakarta.
Risza, S. 1995. Pemupukan Tanaman Kelapa Sawit Menghasilkan. PTP X. Lampung.

Fauzi, Y. 2002. Kelapa Sawit. Penebar Swadaya. Jakarta.
Hadi, M. 2004. Teknik Perkebunan Kelapa Sawit. Adicipta Karya Nusa. Yogyakarta.
Lubis, A,U. 1992. Kelapa Sawit. Balai Penelitian Marihat Sumatra Utara.
Novizan. 2002. Petunjuk Pemupukan. Penebar Swadaya. Jakarta.
Purba, P, Endang, S. 1991. Pembangunan Jalan Transportasi di Perkebunan Kelapa Sawit. Marihat Pematang Siantar.

Risza, S. 1994. Upaya Peningkatan Produktifiyas Kelapa Sawit. Kanisius. Yogyakarta.

Risza, S. 1995. Pemupukan Tanaman Kelapa Sawit Menghasilkan. PTP X. Lampung.

SastroSayono. 2003. Budidaya Kelapa Sawit. Agro Media Pustaka. Purwokerto.
SastroSayono, S. 2003. Budidaya Kelapa Sawit. Agro Pustaka. Jakarta






                                                                                                     









LAMPIRAN






Lampiran 1. Jurnal Kegiatan Magang Setara Dengan Karyawan Harian Lepas (KHL)
NO
Tanggal
Uraian Kegiatan
Prestasi Kerja (HOK)
Keterangan
Penulis
Karyawan
Standar
1
15/03/2010
Tiba di PT.TH Indo Plantations
-
-
-
-
2
16/03/2010
Libur nasional
-
-
-
Nyepi
3
17/03/2010
panen
-
140 janjang
140 janjang
Blok 9
4
18/03/2010
panen
-
140 janjang
140 janjang
Blok 9
5
19/03/2010
Libur akhir pekan
-
-
-
Jum’at
6
20/03/2010
Spraying ulat api
4 Jalur
6 Jalur
6 Jalur
Blok 10
7
21/03/2010
Kutip brondolan
2 Karung
12 Karung
12 Karung
Blok 10
8
22/03/2010
Kutip brondolan
2 Karung
12 Karung
12 Karung
Blok 10
9
23/03/2010
Membersihkan parit/tersiar
2 Jam
7 Jam
7 Jam
Blok 4
10
24/03/2010
Pruning
5 Pokok
70 Pokok
70 Pokok
Blok 4
11
25/03/2010
Pruning
5 Pokok
70 Pokok
70 Pokok
Blok 4
12
26/03/2010
Libur akhir pekan
-
-
-
Jum’at
13
27/03/2010
Pruning
5 Pokok
70 Pokok
70 Pokok
Blok 4
14
28/03/2010
Thining Out
3 Jam
7 Jam
7 Jam
Blok 5
15
29/03/2010
Thining Out
3 Jam
7 Jam
7 Jam
Blok 5
16
30/03/2010
Spraying tirathba
6 Jalur
16 Jalur
16 Jalur
Blok 4
17
31/03/2010
Weeding
0,5 Jalur
1 Jalur
1 Jalur
Blok 4
18
01/04/2010
Weeding
0,5Jalur
1 Jalur
1 Jalur
Blok 4
19
02/04/2010
Libur nasional
-
-
-
Wapat Yesus Kristus
20
03/04/2010
Libur akhir pekan
-
-
-
Jum’at
21
04/04/2010
Spraying lalang
5 Jalur
16 Jalur
16 Jalur
Blok 11
22
05/04/2010
panen
-
140 janjang
140 janjang
Blok 11
23
06/04/2010
Spraying
3 Jalur
6 Jalur
6 Jalur
Blok 11
24
07/04/2010
Spraying tirathba
5 Jalur
16 Jalur
16 Jalur
Blok 10
25
08/04/2010
Spraying rayap
5 Jalur
20 Jalur
20 Jalur
Blok 13
26
09/04/2010
Libur akhir pekan
-
-
-
Jum’at
27
10/04/2010
Isolasi Ganoderma
3 Jam
7 Jam
7 Jam
Blok 8
28
11/04/2010
Spraying tirathba
6 Jalur
16 Jalur
16 Jalur
Blok 11
29
12/04/2010
Spraying rayap
5 Jalur
20 Jalur
20 Jalur
Blok 11
30
13/04/2010
Spraying rayap
5 Jalur
20 Jalur
20 Jalur
Blok 11
31
14/04/2010
panen
-
140 janjang
140 janjang
Blok 8
32
15/04/2010
Spraying rayap
5 Jalur
20 Jalur
20 Jalur
Blok 11
33
16/04/2010
Libur akhir pekan
-
-
-
Jum’at
34
17/04/2010
Kutip brondolan
2 Karung
12 Karung
12 Karung
Blok 6
35
18/04/2010
Kutip brondolan
2 Karung
12 Karung
12 Karung
Blok 9-12
36
19/04/2010
Kutip brondolan
2 Karung
12 Karung
12 Karung
Blok 9
37
20/04/2010
Spraying
3 Jalur
6 Jalur
6 Jalur
Blok 10-11
38
21/04/2010
Mounding
3 Jam
7 Jam
7 Jam
Blok 3
39
22/04/2010
Mounding
3 Jam
7 Jam
7 Jam
Blok 2
40
23/04/2010
Libur akhir pekan
-
-
-
Jum’at
41
24/04/2010
Isolasi Ganoderma
3 Jam
7 Jam
7 Jam
Blok 1
42
25/04/2010
Perawatan Kanal
3 Jam
7 Jam
7 Jam
Blok 8
43
26/04/2010
Perawatan Kanal
 3 Jam
7 Jam
7 Jam
Blok 8
44
27/04/2010
Circle weeding
1 Jalur
1.5 Jalur
1.5 Jalur
Blok 12
45
28/04/2010
Mengisi buku laporan
-
7 Jam
7 Jam
Kantor
46
29/04/2010
Kutip brondolan
2 Karung
12 Karung
12 Karung
Blok 9
47
30/04/2010
Mengisi buku laporan
-
7 Jam
7 Jam
Kantor












Lampiran 2. Jurnal Kegiatan Magang Sebagai Pendamping Mandor
No
Tanggal
Uraian Kegiatan
Prestasi Kerja (satuan/HK)
Keterangan
Jumlah HK 
Luas Areal
Lama
Yang Diawasi
Yang Diawasi
Kegiatan
(orang)
(Ha)
(Jam)
1
01/05/2010
Kutip brondolan
3
-
7 Jam
Blok 13
2
02/05/2010
Cinsus pokok
6
-
20 Jalur
Blok 10
3
03/05/2010
Circle spraying
6
-
6 Jalur
Blok 12
4
04/05/2010
Cinsus pokok
6
-
20 Jalur
Blok 13
5
05/05/2010
Cinsus pokok
6
-
20 Jalur
Blok 12
6
06/05/2010
Spraying rayap
1
-
20 Jalur
Blok 12
7
07/05/2010
Libur akhir pekan
-
-
-
Jum’at
8
08/05/2010
Membikin Laporan
-
-
7 Jam
Kantor
9
09/05/2010
Circle spraying
6
-
6 Jalur
Blok 12
10
10/05/2010
Circle spraying
6
-
6 Jalur
Blok 12
11
11/05/2010
Circle spraying
6
-
6 Jalur
Blok 12
12
12/05/2010
Circle spraying
6
-
6 Jalur
Blok 13
13
13/05/2010
Libur nasional
-
-
-
Kenaikan Yesus Kristus
14
14/05/2010
Libur akhir pekan
-
-
-
Jum’at
15
15/05/2010
Circle spraying
6
-
6 Jalur
Blok 13
16
16/05/2010
Circle spraying
6
-
6 Jalur
Blok 13
17
17/05/2010
Circle weeding
6
-
6 Jalur
Blok 13
18
18/05/2010
Circle weeding
6
-
6 Jalur
Blok 13
19
19/05/2010
Circle weeding
6
-
6 Jalur
Blok 13
20
20/05/2010
Kutip brondolan
3
-
7 Jam
Blok 5
21
21/05/2010
Libur akhir pekan
-
-
-
Jum’at




Lampiran 3. Jurnal Kegiatan magang Sebagai Pendamping Asisten
No
Tanggal
Uraian Kegiatan
Prestasi Kerja (satuan/HK)
Keterangan
Jumlah Mdr 
Lama
Yang Diawasi
Kegiatan
(orang)
(Jam)
1
22/05/2010
Membuat surat lembur
-
7
Kantor
2
23/05/2010
Libur akhir pekan
-
-
Minggu
3
24/05/2010
Belajar Administrasi
-
7
Kantor
4
25/05/2010
Belajar Administrasi
-
7
Kantor
5
26/05/2010
Belajar Administrasi
-
7
Kantor
6
27/05/2010
Belajar Administrasi
-
7
Kantor
7
28/05/2010
Libur nasional
-
-
Hari Raya Waisak
8
29/05/2010
Mengawasi panen
-
-
Blok 12-13
9
30/05/2010
Libur akhir pekan
-
-
 Minggu
10
31/05/2010
Mengawasi panen
-
-
Blok 12-13
11
01/06/2010
Belajar Administrasi
-
7
Kantor
12
02/06/2010
Belajar Administrasi
-
7
Kantor
13
03/06/2010
Belajar Administrasi
-
7
Kantor
14
04/06/2010
Belajar Administrasi
-
7
Kantor
15
05/06/2010
Belajar Administrasi
-
7
Kantor
16
06/06/2010
Libur akhir pekan
-
-
 Minggu
17
07/06/2010
Belajar Administrasi
-
7
Kantor








Tidak ada komentar:

Posting Komentar